Bike Wisdom: Pak Suami ( Part 5 )

Suami saya adalah orang yang paling logis yang pernah saya kenal, saya orang paling engga logis yang pernah dia kenal. Dia tuan realita dan yang pasti2 saja, saya nyonya berkhayal dan ide2 gila. Dia bumi, saya langit. Dia ‘nanti gimana?’, saya ‘gimana nanti aja’. Dia Mr. Play Safe, saya Mrs. Nothing Impossible. Dia memberi landasan kokoh dan rasa aman, saya memberi imajinasi dan kreativitas.

Tidak pernah mudah meyakinkan dia untuk menyetujui apa yang ingin saya lakukan. Tapi bukan berarti dia tidak akan pernah menyetujuinya. Boleh-boleh saja, tapi syaratnya: segalanya harus logis dan jelas.

Dari dia saya belajar mengolah ide menjadi terwujud, apakah itu menerbitkan buku, atau membuat ini dan itu. Intinya, wujudkan, wujudkan, wujudkan. Sesuatu yang hanya dalam pikiran bukanlah karya.

Untuk itu saya belajar perencanaan, time schedule, to do list, dan presentasi. Agar semua ide yang random itu bisa tersusun rapi, apakah menjadi sebuah proposal bisnis, proposal pengajuan pengeluaran, atau proposal perjalanan yang matang. Seperti yang terwujud saat ini.

Terima kasih untuk selalu percaya ( katamu terakhir tadi, “Say, kamu apply aja jadi tour guide” 😁 ). Terima kasih sudah menjadi mentor dalam hidupku. Saya beruntung bisa belajar darimu dengan cara yang lembut. Betapa banyak yang tidak mendapatkan itu dan harus belajar lewat jalan yang keras.

Hey, sampai jumpa dirimu yang lewat Istanbul, denganku yang lewat Doha. Sampai jumpa di Jakarta, Sabtu dini hari.

Have a safe flight!

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of