Bermain merupakan satu aktivitas yang disukai anak-anak. Melalui bermain, seorang anak dapat menghilangkan rasa lelahnya, melupakan kekesalan hatinya, serta meluapkan ekspresinya. Bermain membuat segala sesuatu jadi terasa menyenangkan dan akan timbul rasa nikmat saat melakukannya. Saat menikmati sesuatu, perhatian akan terserap sepenuhnya pada kegiatan tersebut, dan secara alami konsentrasi pun akan hadir dengan sendirinya.
Akhir bulan lalu, tepatnya pada tanggal 21 – 24 Juli 2011 yang lalu, Yoga Leaf Bandung berkesempatan untuk menyelenggarakan Yoga Leaf Kids Teacher Training Course ( pelatihan instruktur yoga untuk anak-anak ) yang diadakan di Carin Studio, Serpong. Acara ini dimaksudkan untuk mendidik calon pengajar yoga anak yang kelak akan melatih yoga untuk anak-anak di daerahnya masing-masing.
Dalam acara yang bertema “ Yoga untuk Anak Sehat, Ceria, dan Bahagia “ ini dibahas tentang tata cara mengadakan kelas yoga anak, mulai dari melakukan modifikasi postur bagi anak, merancang kelas yoga anak yang kreatif dan menyenangkan, hingga praktik mengajar yoga anak. Mengingat Yoga Anak adalah Yoga sederhana yang dibawakan dengan CARA yang tepat, maka persyaratan untuk mengikuti acara ini sengaja dibuat lebih ‘ringan’ dibandingkan persyaratan mengikuti pelatihan instruktur yoga umum ( yang minimal, peserta telah mampu melakukan beberapa teknik yoga tertentu ). Dalam pelatihan ini, peserta ‘hanya’ harus memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap dunia anak-anak dan perkembangan pendidikannya. Ini terlihat dari peserta yang mendaftarkan diri, yang tidak saja berprofesi sebagai instruktur yoga atau praktisi yoga, tapi juga ada diantaranya yang berprofesi sebagai guru sekolah, guru PAUD ( pendidikan anak usia dini ), guru bagi anak berkebutuhan khusus, dan bahkan orang tua yang berminat mengajak anak-anaknya berlatih yoga di rumah.
Secara umum, pelatihan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu praktik mengajarkan yoga untuk anak usia prasekolah/taman kanak-kanak( 3 – 6 tahun ); usia sekolah dasar/SD ( 7 -12 tahun ); dan remaja awal/SMP ( 13 – 15 tahun ). Praktek yoga yang diajarkan pada anak memang harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan fisik, mental, dan emosionalnya, agar anak-anak lebih mudah memahami dan menyukai berlatih yoga. Selain belajar cara memodifikasi postur yoga untuk anak dengan tahapan usia yang berbeda, para peserta juga belajar cara mengajarkan teknik pernapasan, teknik centering, teknik rileksasi, dan meditasi bagi anak. Semuanya dilakukan dengan cara yang sederhana agar mudah dimengerti oleh anak-anak.
Mengajarkan yoga untuk anak berbeda dengan mengajarkan yoga untuk orang dewasa. Saat mengajar yoga dewasa, pengajar dapat sedikit bersantai dan percaya bahwa seluruh muridnya termotivasi dan berlatih sesuai kemampuannya. Di dalam kelas yoga anak, pengajar harus terlibat secara penuh, dan memastikan setiap anak muridnya ‘hadir’ dalam kelasnya, untuk meminimalkan rasa bosan dan bahkan risiko cedera. Bagi anak-anak, konsep bahwa kegiatan yoga – yang bagi kebanyakan orang dewasa – menyenangkan karena dapat meredakan stress dan memberikan waktu untuk sendirian – me time – sama sekali tidak menarik. Diperlukan pendekatan lain untuk sukses beryoga dengan anak, yang diwujudkan dalam kegiatan aktif dan dinamis, berupa postur-postur berpasangan ( partner poses ), postur-postur berkelompok ( group poses ), postur permainan ( yoga games ), aktivitas bercerita ( story telling ), dan aktivitas berkarya ( art & craft ). Artinya, yoga harus dilakukan sambil bermain, atau bermain sambil melakukan teknik-teknik yoga.
Tapi tentu saja, bermain hanyalah cara untuk menyampaikan beryoga, dan bukan sebagai materi utamanya. Beryoga sambil bermain bermanfaat untuk ‘mengunci’ perhatian anak lebih lama. Cara ini akan dikurangi atau bahkan tidak digunakan sama sekali untuk anak-anak yang lebih besar yang telah lebih mampu memahami instruksi atau menahan postur lebih lama. Artinya, walau sekilas yoga anak hanya seperti ‘ berolahraga sambil bermain-main’, tapi bukan bermain tanpa alasan.
Satu hal yang paling menyenangkan selama pelatihan ini, semua orang tampak menikmati dan bergembira mengeluarkan sisi kanak-kanak dalam dirinya, tanpa merasa takut ataupun malu-malu. Semuanya lepas berekspresi saat bermain, bernyanyi, dan bahkan menari ! Ya, memang sebenarnya tidak banyak yang berubah saat kita dewasa, walaupun fisik berubah, namun dalam hati, kita selalu merasa sama seperti saat kecil dahulu, entah itu 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, atau bahkan 40 – 50 tahun yang lalu. Kita hanya akan merasa sedikit saja berubah.
Tidak terasa, pelatihan pengajar yoga anak yang penuh kegembiraan pun berakhir. Semua peserta terlihat lelah namun senang dengan aktivitas dan kebersamaan selama 4 hari tersebut. Diharapkan, pelatihan ini memberikan banyak manfaat bagi setiap peserta, dan semoga ilmu yang didapat bisa berguna di lingkungan masing-masing.
Demikian, semoga sukses melatih yoga untuk anak, sebuah alternatif aktivitas yang ‘ menyehatkan, menenangkan, dan menyenangkan ‘ bagi anak – anak … dan sampai jumpa di program pelatihan Yoga Leaf berikutnya !
Untuk melihat foto-foto kegiatan selengkapnya dapat dibuka di sini
Leave a Reply