Yoga Sufi: Sebuah Pendekatan Beryoga Dengan Hati

Baru-baru ini saya diundang oleh mas Dhiar, seorang pengajar dan praktisi yoga tanah air, untuk berbagi tentang Yoga & Sufisme ( Yoga Sufi ) secara online. Hal itu kemudian mendorong saya untuk mencari satu tulisan lama yang saya buat 7 tahun lalu – dalam rangka workshop Heart Yoga di Celebrity Fitness Gandaria City – yang belum pernah dipublikasikan. Saya pikir, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk itu.

Workshop tentang Sufism Yoga, Oktober 2013, CelFit Gandaria City. Agar lebih familiar saya mengganti tema menjadi Heart Yoga atau Yoga Hati, karena memang itulah inti dari Yoga Sufi.
Workshop tentang Sufism Yoga, Oktober 2013, CelFit Gandaria City. Agar lebih familiar saya mengganti tema menjadi Heart Yoga atau Yoga Hati, karena memang itulah inti dari Yoga Sufi.

Apa Itu Hati?

Only from the Heart can you touch the Sky – Rumi

Hati mendapat posisi yang sangat penting dalam tradisi spiritualitas manapun. Hati bukanlah sekedar organ hati/liver atau jantung di tubuh fisik manusia, atau suatu jenis perasaan emosi dan perasaan yang masih merupakan bagian dari gugusan pikiran manusia. Hati juga bukan sekedar Anahata Chakra, sebuah ‘organ’ yang berada di level kesadaran tertentu dan memiliki fungsi sosial saat aktif. Fungsinya adalah untuk merasakan cinta, ikatan, kasih sayang, namun juga kesedihan dan kekecewaan.

Hati yang dimaksud adalah Spiritual Heart, yang dalam spiritualitas yoga disebut dengan istilah Hridaya, dan dalam istilah Tasawuf / Sufisme disebut Qalb, dan dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Kalbu, Hati Nurani, atau cukup hanya dengan kata Nurani.

Dalam spiritualitas yoga, Hridaya adalah tempat bersemayamnya Atman – the seat of the transcendental Self – Sang Kesadaran Murni. Atman adalah Saksi Utama dari segala aktivitas pikiran, emosi, tubuh, juga aktivitas dunia luar dan alam semesta. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa Hridaya ialah Atman itu sendiri. Pencarian akan Atman lah yang membuat seorang Sadhaka ( praktisi spiritual ) selama berabad-abad menjalani jalan spiritual demi untuk merasakan persatuan erat dengan Sang Kesadaran Absolut, Realitas Tertinggi, Brahman, Paramatman, Sang Pencipta, Tuhan Semesta Alam.

Hanya dari Hati kamu dapat menggapai langit ~ Rumi
Hanya dari Hati kamu dapat menggapai langit ~ Rumi

Hati Dalam Konteks Tasawuf

Dalam spiritualitas Islam Sufisme/Tasawuf, Hati seorang mukmin ( orang yang beriman ) adalah rumah Allah, seperti diceritakan dalam kisah berikut ini:

Alkisah Baginda Harun al Rasyid, raja Baghdad yang terkenal cerdik, namun beliau tidak segan bertanya apabila memang tidak mengerti.

Suatu contoh saja. Ketika Baginda Harun menunaikan ibadah haji, beliau bertanya dalam hati mengapa orang-orang berputar-putar mengelilingi Ka’bah Baitullah padahal orang-orang yang menunaikan haji adalah tamu Allah.
Kenapa kalau sebagai tamu Allah tidak dipersilakan masuk ke dalam Baitullah satu persatu? Pertanyaan ini belum terpecahkan hingga Baginda kembali ke Baghdad.

Untuk kesekian kalinya Abu Nawas dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda Raja. Kemudian Baginda bertanya,” Wahai Abu Nawas, apakah arti Ka’bah Baitullah?”

“ Ka’bah rumah Allah, Paduka yang mulia” jawab Abu Nawas.

“ Sebagai apakah orang yang menunaikan ibadah haji itu?” tanya Baginda selanjutnya.

“ Sebagai tamu Allah, Tuanku yang mulia,” jawab Abu Nawas.

“ Kalau mereka sebagai tamu Allah mengapa tidak dipersilakan masuk saja ke dalam Baitullah?” Tanya Baginda lagi.

“Baitullah hanyalah sebagai lambang,” kata Abu Nawas.

“Kalau begitu dimanakah Allah bersemayam?” Tanya Baginda ingin tahu.

“ Di dalam Hati orang mukmin “, jawab Abu Nawas.

“ Karena tidak ada ruang yang bagaimanapun luasnya mampu menampung Dzat Allah kecuali hati orang mukmin. Qalbul Mukmin Baitullah ( hati orang mukmin adalah rumah Allah ),” jawab Abu Nawas menjelaskan.

“ Bila demikian mengapa Ka’bah dijadikan kiblat?” Tanya Baginda.

“ Untuk memudahkan pemahaman orang awam, Paduka yang mulia,” kata Abu Nawas.

“ Ka’bah itu terlihat mata. Shalat syariat kiblatnya adalah Kabah, yang waktunya ditentukan dan dengan bacaan tertentu juga. Sedangkan Shalat thariqat kiblatnya Hati, waktunya bisa setiap saat dan bacaannya dzikir kepada Allah,” Abu Nawas menjelaskan.

Baginda Raja Harun pun puas dengan jawaban Abu Nawas ini.”

Yoga Sufi di Bali Spirit Festival 2016 & 2018
Yoga Sufi di Bali Spirit Festival 2016 & 2018

Dimana Letaknya Spiritual Heart/Hridaya?

“ Atom Ketuhanan dalam diri dapat ditemukan di sisi kanan jantung, sekitar selebar satu jari dari pusat tubuh. Disini terletak Spiritual Heart , Hridaya. Ini jelas terlihat oleh orang-orang yang memperdalam jalan spiritual. Lewat meditasi anda akan belajar mengenali DIRI yang berdiam dalam gua di dalam hati” ~ Sri Ramana Maharshi ( Master Advaita )

Spiritual Heart / Hridaya terletak di pusat dada sedikit condong ke kanan. Setiap saat kita berhenti sejenak dari kesibukan aktivitas pikiran dan emosi dan mengarahkan perhatian ke ‘dalam’, akan terasa getaran halus di pusat dada. Getaran halus yang sakral ( Sacred Tremor of the Heart ) ini lah pengalaman yang paling nyata dari keberadaan Hridaya. Getaran halus ini disebut sebagai Spanda.

Tenggelam ke dalam getaran halus yang sakral ini akan memunculkan banyak ilham, inspirasi, solusi, dan wahyu Ilahi, yang hadir dari “ dalam “ walaupun seolah-olah ia muncul dari arah “luar”.

Berserahlah kedalam Hati, untuk semua pertanyaanmu, jawabannya akan hadir melalui Hati.

Tentang Hridaya

  1. Spiritual Heart atau Hridaya ialah Atman, sang DIRI TRANSENDEN. Atman merupakan bagian dari Brahman, benih Ilahi yang ada dalam setiap entiti di alam semesta ( termasuk dalam diri manusia ). Perjalanan mencari Atman di dalam diri akan membimbing ke kesadaran akan Brahman.
  2. Spiritual Heart atau Hridaya adalah Ultimate Reality ( realitas tertinggi ) secara individu, dan Hati Individu dan Hati Alam Semesta adalah satu. Ini diekspresikan secara baik dalam Tat Tvam Asi : The Ultimate Reality – Brahman – is what you are. Realitas tertinggi – Brahman – adalah anda.
  3. Spiritual Heart atau Hridaya ialah organ turunnya wahyu / hidayah. Penjelasan ini menjelaskan bahwa Hati adalah media komunikasi Ilahi dan mahluk.
  4. Spiritual Heart atau Hridaya ialah titik berubahnya diri yang terbatas menjadi Diri Yang Tak Berbatas.
  5. Spiritual Heart atau Hridaya ialah pembimbing yang akan menyingkap kebenaran, dan kebenaran utama hanya berasal dari Realitas Tertinggi. Mengikuti kata Hati ( bukan mengikuti mood/pikiran) akan membimbing menuju kebenaran utama.
  6. Spiritual Heart atau Hridaya ialah tempat dari segala misteri. Hati hanya bisa membuka pada orang-orang yang mau membukanya. Hati akan tetap tertutup dan menyimpan misterinya untuk orang – orang yang tidak mau mengolah/membukanya. Dalam tradisi Yoga dikenal istilah Guha atau the cave of the heart ( gua di dalam Hati ) yang menyimpan banyak misteri kehidupan dan akan membuka hanya untuk mereka yang mencarinya.
  7. Spiritual Heart atau Hridaya adalah Kekosongan Absolut, tempat Ilahi bersemayam dalam Diri yang oleh tradisi-tradisi spiritual secara sakral disimbolkan sebagai Hati.

Dimana letaknya Qalbu ?

“ Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah QALBU” ~ Hadits Riwayat Al Bukhari & Muslim

Qalbu berarti “sifat lembut Ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia” yang disebut sebagai Lathifah/Latha’if. Menurut tingkatan kelembutannya, Lathifah terbagi menjadi 7 tingkatan:

  1. Lathifah Qolbi ( letak 2 jari di bawah puting susu kiri ).
  2. Lathifah Ruh ( letak 2 jari di bawah puting susu kanan ).
  3. Lathifah Sirri ( letak 2 jari di atas puting susu kiri ).
  4. Latifah Khafi ( letak 2 jari di atas puting susu kanan ).
  5. Lathifah Akhfa ( letak di pusat dada ).
  6. Lathifah Nafsi ( letak di antara 2 alis ).
  7. Lathifah Qolab ( letak di ubun-ubun.

Setiap lathifah memiliki sifat baik dan buruknya masing-masing. Lathifah adalah media komunikasi antara manusia dengan Tuhannya. Bila lathifah dalam kondisi yang baik/bersih maka sifat – sifat baiklah yang akan mengemuka dan komunikasi batin antara manusia dengan Penciptanya akan harmonis. Sebaliknya, bila lathifah dalam kondisi yang kotor/tersumbat makan sifat-sifat tercela yang akan mengemuka dan komunikasi batin manusia dengan Penciptanya akan terhalang.

Pusaran energi Lathifah dalam Tasawuf
Pusaran energi Lathifah dalam Tasawuf
Pusaran energi chakra dalam yoga
Pusaran energi chakra dalam yoga

Lathifah vs Chakra

Dalam analogi yoga, Lathifah bisa disetarakan dengan sistem chakra, terutama mulai chakra hati ke mahkota ( 4 chakra yang dianggap lebih ‘tinggi’ di luar 3 chakra dasar : akar, seksual, dan api ).

Mengingat Allah / berdzikir sambil memusatkan perhatian pada setiap Lathifah akan membersihkan sifat-sifat buruk yang menyertai setiap lathifah dan membawa pada kesadaran akan Ilahi yang lebih dalam. Panduan untuk melakukan dzikir harus dipandu oleh seorang Mursyid dari Tarekat Sufi ( tidak boleh sembarangan ).

Bagaimana mengakses Qalbu?

Cara terbaik untuk “ menenggelamkan pikiran ke dalam Hati “ untuk merasakan Qalbu adalah dengan menghadirkan Cinta ( dengan huruf C besar, artinya Cinta tanpa pamrih/unconditional love) di Hati.

Cinta adalah emosi terkuat dari semua proses berpikir. Yang dimaksud dengan Cinta bukanlah sekedar kegilaan sesaat, namun Cinta yang mendalam dan mendasar. Oleh karenanya yoga terbaik bagi Hati adalah Bhakti Yoga ( yoga melalui pengabdian pada Diri Yang Tertinggi, bisa diartikan Pencipta Alam Semesta).

Praktik Yoga Untuk Hati

Dari sudut pandang spiritualitas yoga, Agama adalah salah satu bentuk dari praktik Bhakti Yoga, karena melibatkan praktik pemujaan langsung terhadap Tuhan, Sang Realita Absolut. Mempelajari spiritualitas akan membuka pemahaman Hati untuk jatuh cinta pada Tuhan secara tulus, bukan karena takut akan hukuman atau harapan akan pahala dan surga.

Mempelajari sisi spiritualitas dari sebuah keyakinan ( Sufisme Islam, Kabbalah Yahudi, Christian Mysticism, dan Eastern Spirituality seperti Yoga, Zen, Tao ) akan membuat pengalaman berketuhanan menjadi lebih utuh dan menyeluruh, lengkap dari sisi pikiran maupun Hati.

Adanya pendapat “ Semua keyakinan bermuara / bertemu di level Spiritualitas “ semata-mata karena semua tradisi spiritualitas mengajarkan hal yang sama, yaitu Cinta sebagai wujud penyatuan dengan Tuhan ( dengan beragam gaya bahasa dan cara penyampaian yang berbeda-beda di setiap tradisi). Faktanya, semua Spiritual Master: Khrisna, Buddha, Yesus, dan Muhammad, adalah pembawa pesan Cinta ( Messenger of Love ) yang telah memberikan dampak luar biasa di dunia.

Selain itu, praktik yoga yang disarankan untuk Hati adalah Karma Yoga ( yoga melalui aksi baik, misalnya sedekah, menolong sesama, merawat lingkungan ). Karma Yoga akan membuka Hati lewat aksi. Dengan melakukan Karma Yoga anda melayani Tuhan lewat mahluk Nya ( bedakan dengan Bhakti Yoga yang melayani Tuhan lewat ritual langsung kepada Nya ).

Cinta akan membawa kita lebih dekat dengan Tuhan karena Tuhan adalah Cinta dan sebaliknya, Cinta adalah Tuhan. Secara paradox, kita menggunakan Cinta untuk mendekati Tuhan, dan di saat yang sama Cinta merupakan bagian Tuhan yang membawa kita kembali kepada Nya.

Presentasi Sufism, Mysticism in Islam dalam acara Pecha Kucha di Ubud 2016
Presentasi “Sufism, Mysticism in Islam” dalam acara Pecha Kucha di Ubud

Tujuan Sufisme

Semua praktik Sufisme/Tasawuf bertujuan untuk mensucikan hati dan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani dan menghiasinya dengan sifat-sifat baik dan terpuji ( Tadzkiyah an Nafs ).

  1. Menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang bersifat sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan kecintaan terhadap Allah semata ( Tafshiyah al Qalb ).
  2. Mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cinta Nya ( Takhalliyah ar Ruh).
  3. Mengosongkan jiwa dari segenap pikiran yang akan mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah ( Takhaliyyah as Sirr ).

Sikap Hati Yang Tepat

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa Spiritual Heart adalah tempat menyimpan banyak jawaban atas misteri kehidupan yang hanya akan membuka dirinya pada siapa yang mau berusaha untuk menyingkapnya. Usaha yang dilakukan adalah mengkondisikan diri dengan sikap yang selaras dengan irama / sifat alami Hati, diantaranya :

1. Surrender / Berserah Diri

Dalam spiritualitas, tidak ada sikap yang lebih penting dari sikap ini. Berserah diri adalah dorongan terlembut dari Hati untuk memberikan apapun yang diinginkan oleh Sang Tercinta. Berserah diri adalah keyakinan bahwa kekuatan Cinta dapat mengatasi segalanya, walaupun anda tidak dapat melihat akhir dari situasi yang tengah dihadapi

Dalam praktiknya, Berserah diri berarti melepaskan diri – letting go. Tanpa disadari, kita memiliki realitas yang terpisah. Pikiran kita ngotot mempertahankan versi personal dari realitas dengan menekankan keyakinan, ekspektasi, dan interpretasi kita pada situasi tertentu dengan mengatakan, ‘ seharusnya ini tidak begini, seharusnya demikian ‘. Dengan penerimaan, anda melepaskan diri dari ikatan yang membelenggu, dan realitas baru pun tercipta.

2. Compassion/Berbelas Kasih

Berbelas kasih adalah rasa simpati mendalam pada penderitaan yang dialami oleh orang lain, yang diiringi dengan keinginan kuat untuk meringankan beban penderitaan tersebut.

Belas kasih merupakan inti dari ajaran Buddha. Disebutkan dalam salah satu naskah suci, salah satu murid Buddha yang bernama Ananda bertanya, “ Apakah benar jika Cinta Kasih ( Loving Kindness ) dan Belas Kasih ( Compassion ) adalah bagian dari praktik spiritual kita ? “.

Buddha pun menjawab, “ Bukan, tidak benar jika Cinta Kasih dan Belas Kasih adalah bagian dari praktik spiritual kita. Yang benar adalah, Cinta Kasih dan Belas Kasih adalah satu-satunya praktik spiritual kita “.

Menurut Dalai Lama, Belas Kasih yang sesungguhnya tidak dilakukan berlandaskan keinginan, pilihan ataupun ekspektasi kita pribadi, tapi berdasarkan kebutuhan dari pihak lain. Tidak membedakan apakah itu teman dekat ataukah musuh, selama orang tersebut menginginkan kedamaian dan berharap agar penderitaannya berakhir. Bila kondisi tersebut dapat membangun kepedulian kita untuk membantu masalahnya, maka Itulah Belas Kasih yang sejati.

3. Gratitude/Rasa Syukur

Rasa syukur adalah rasa berterimakasih, menghitung kebaikan yang telah diterima, memperhatikan berkah-berkah kecil yang telah diberikan, dan pengakuan atas semua yang telah diterima. Ini juga berarti anda belajar menjalani hidup seolah-olah segalanya adalah keajaiban, dan memperhatikan secara detil apa-apa saja yang telah anda terima dan berterimakasih karenanya.

Rasa syukur sangat disarankan dalam ajaran spiritual manapun. Spiritualitas Islam mengajarkan cara-cara bersyukur dengan Zakat, dan Nabi Muhammad pun menyampaikan bahwa “ Rasa syukur adalah jaminan terbaik untuk berlanjutnya kenikmatan yang akan engkau terima “. Dalam Islam, kewajiban Shalat 5 waktu salah satunya adalah untuk mengingatkan para pemeluk untuk berulangkali mengucapkan terimakasih pada Tuhan atas berkah yang telah dilimpahkanNya.

Meister Eckhart, seorang filsuf, mistikus, dan ahli teologi dari German di abad ke 13 mengucapkan, “ If the only prayer you say in your life is ‘ thank you’, that would suffice “ ( Bila satu-satunya doamu dalam hidup ialah mengucapkan ‘ terima kasih ‘, itu sudah cukup ).

Yoga Sufi di Bali Yoga Festival 2017
Yoga Sufi di Bali Yoga Festival 2017

Menggunakan Cinta Untuk Mengaktifkan Hati

Ke tiga sikap diatas, Surrender, Compassion, Gratitude sangat penting untuk dimiliki seorang Sadhaka / Seeker / Sufi yang ingin mengakses Spiritual Heart. Perlu diingat bahwa ketiga sikap tersebut sebenarnya adalah wujud Cinta, yang merupakan sifat alami Spiritual Heart. Seseorang yang ingin membuka rahasia Hati harus terlebih dulu mengkondisikan dirinya untuk selaras dengan sifat alami Hati.

Awalnya anda akan menggunakan ke tiga attitude tersebut sebagai jalan menuju Spiritual Heart. Pada saatnya nanti – saat anda menyadari keberadaan anda sebagai Atman – ke tiga attitude itu akan menjadi sifat alami anda, yang akan anda nikmati setiap waktu untuk merasakan kasih sayang ( Compassion ), rasa syukur ( Gratitude ), kegembiraan ( Joy ), dan rasa persatuan yang utuh dengan Sang Pencipta ( Oneness ).

Praktik Meditasi Hati

Lakukan minimal 30 menit setiap hari, pagi hari yang terbaik tahapan meditasi berikut ini:

  • Duduk atau berbaringlah dalam posisi yang paling nyaman.
  • Tahap pertama adalah membangkitkan perasaan cinta, yang akan mengaktifkan Anahata Chakra. Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, dan yang paling mudah adalah dengan membayangkan seseorang yang kita cintai. Bisa juga membayangkan Tuhan, Sang Tercinta tertinggi. Namun bila Tuhan lebih merupakan ide dan bukan realitas di dalam Hati, maka akan lebih mudah untuk membayangkan seseorang yang kita cintai, pasangan hidup, atau teman baik.
  • Perhatikan Cinta dengan segala kualitasnya. Untuk beberapa orang cinta terasa hangat, manis, lembut, sedangkan untuk beberapa orang lainnya memberikan rasa damai, ketenangan, atau hening. Cinta juga bisa muncul dalam rasa sakit, patah hati, dan kehilangan. Seperti apapun cinta yang dirasakan, biarkan diri terbenam dalam perasaan tersebut. Kita menempatkan diri dalam cinta di dalam Hati.
  • Saat cinta telah bangkit, pikiran akan muncul dan mengganggu perhatian. Tentang apa yang telah kita lakukan kemarin, dan apa yang kita ingin lakukan besok hari. Memori melayang dan gambar-gambar mental muncul di pikiran. Yang harus kita lakukan adalah menangkap pikiran-pikiran tersebut dan menenggelamkannya ke dalam perasaan cinta.
  • Setiap perasaan, terutama rasa cinta, adalah rasa yang lebih dinamis daripada proses berpikir. Jadi, bila seseorang mempraktikkan hal ini secara rutin setiap hari, dengan konsentrasi penuh, semua pikiran akan hilang. Tak bersisa, Pikiran akan hening dan kosong.
Yoga Sufi di YogemFest
Yoga Sufi di YogemFest

Praktik Yoga Sufi

Yoga Sufi adalah Yoga Hati, sebuah Jalan Hati atau jalan Cinta ( Tuhan ) lewat yoga. Secara sederhana, Praktik Yoga Sufi adalah praktik hatha yoga yang gentle, yang diiringi dengan aliran nafas yang perlahan ( dan terkadang di tahan ) untuk menciptakan irama detak jantung yang perlahan, pikiran yang hening, hati yang damai, dan perhatian yang dibenamkan ke dalam Hati.

Selama berlatih, pertahankan agar Hati diliputi dengan sifat lembut yang mengingatkan pada Tuhan: Ikhlas, tawakal, belas kasih dan syukur, atau merenungi sifat-sifat Ketuhanan ( Asmaul Husna / 99 nama Allah ).

Walaupun praktik hatha yoga tidak bisa membawa anda ke Samadhi/Makrifat, namun peran Hatha Yoga sangat penting untuk mempersiapkan tubuh dan pikiran ke kondisi rileks dan reseptif, yang akan menarik perhatian dari pengembaraannya di luar, sebagai persiapan ‘menenggelamkan pikiran ke dalam Hati’ untuk membuka Qalbu. Selain itu, Praktik Hatha Yoga yang dibawakan dengan mengingat kebesaran Tuhan dalam Hati bisa menjadi ‘dzikir’ dalam aksi.

Yoga Sufi dimuat di Koran Tribun Bali, 2016
Yoga Sufi dimuat di Koran Tribun Bali, 2016

Penggunaan Afirmasi & Visualisasi

Penggunaan affirmasi dan visualisasi dalam Yoga Sufi ( misalnya dengan puisi, doa, musik ) sangat disarankan untuk “menjinakkan” pikiran dan membuatnya kembali berserah ke Hati. Juga, penting untuk menanamkan Intention ( niat ) sebelum berlatih yang akan menjadi “ruh” atau “sankalpa” dari latihan anda.

Anda bisa mendedikasikan praktik yoga saat itu untuk isu apapun yang tengah mengusik anda, diantaranya :
– Isu perusakan hutan.
– Pembunuhan hewan-hewan.
– Penderitaan wanita dan anak-anak di daerah konflik
– Perang di belahan bumi lainnya
– Isu SARA dan rasis
– Diskriminasi dan ketidakadilan, dll
Rasa kepedulian anda terhadap isu-isu tersebut akan menumbuhkan Compassion yang kuat sebagai wujud dari Cinta dalam Qalbu.

Selain itu, anda juga bisa meniatkan/mempersembahkan praktik yoga anda bagi Ia Yang Tertinggi, Allah SWT, untuk lebih dapat merasakan kehadiran Nya dalam setiap hening di balik gerakan, nafas, dan sensasi.

Yoga Sufi di Namaste Festival 2017
Yoga Sufi di Namaste Festival 2017

Yang Perlu Diperhatikan

Bergeraklah secara perlahan dan tidak tergesa-gesa. Tubuh adalah pompa bagi jantung, yang bila digerakkan secara cepat akan meningkatkan detak jantung, mempercepat sirkulasi darah, merangsang produksi adrenalin, dan meningkatkan aktivitas pikiran. Memperlahan langkah akan membalik semua reaksi tersebut ke modus yang lebih tenang, pasif, dan rileks.

Dengan praktik yang lembut dan perlahan, dengan menekankan pengamatan ke seluruh sensasi pada tubuh, napas, pikiran, dan hati akan menenggelamkan pikiran untuk lebih berserah ke Hati.

Aturlah napas seperlahan mungkin, hingga nafas selaras dengan irama pikiran yang tenang dan suasana Hati yang penuh. Memperlahan napas sangat penting dalam proses berkonsentrasi. Anda dapat perhatikan saat anda berkonsentrasi, jeda di antara dua napas menjadi lebih panjang karena terjadinya fase khumbaka ( menahan napas ) yang alami. Anda berada dalam kondisi yang bahkan tidak menginginkan ritme napas mengganggu ketajaman, ketenangan, dan kebeningan Hati. Juga, ritme napas yang perlahan akan mengkondisikan jantung untuk berdetak lebih tenang.

Dalam kondisi tubuh fisik yang menahan asanas tanpa ketegangan otot yang berlebihan, napas yang mengalir sangat perlahan, dan pikiran yang tenggelam ke Hati, anda akan mampu merasakan getaran halus Spiritual Heart, Spanda, dan merasakan kehadiran Nya dimanapun.

Yoga Sufi/Hati di Festival Yoga Ratu Boko Yogyakarta. Tumuju Cahyaning Jiwo. Menuju Cahaya Jiwa.
Yoga Sufi/Hati di Festival Yoga Ratu Boko Yogyakarta. Tumuju Cahyaning Jiwo. Menuju Cahaya Jiwa.

Links

Union in Spirituality

CNN Indonesia Meditasi Memadukan Yoga dan Tarian Sufi

Liputan 6 Yoga Bukan Cuma Meditasi Tapi Bantu Jernihkan Hati

CNN Indonesia 6 Guru Yang Mencuri Perhatian di Namaste Festival 2017

Bali Spirit Festival Beryoga Nonstop

Detik Awal April Akan Digelar Yoga Massal di Candi Ratu Boko

ANTEVE Gema Rohani: Cahaya Spiritualitas Ubud Untuk Dunia

Vlog Tari Sufi in Bali Spirit Festival 2018

Yoga dan Sufisme: Yoga Body & Mind, Sufi Soul

Bila anda tertarik dengan artikel ini dan ingin menghubungi kami silakan klik contact us / hubungi kami

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of