Wadah

Ada pepatah yang mengatakan, “Ukuran rejekimu seukuran wadahmu untuk menampungnya”. Jadi, potensi rejekimu akan disesuaikan dengan kapasitasmu.

Apa itu berarti bila kita punya ruangan berlatih yoga berkapasitas 50 orang maka akan menarik 50 orang untuk datang? Dan apakah ruangan berkapasitas 10 orang hanya akan mengundang 10 orang untuk datang?

Bisa ya, bisa tidak. Bagi saya, lebih baik bbrp orang tidak tertampung di dalam kelas (sehingga punya modus untuk menambah jadwal kelas) daripada memiliki ruangan besar tapi hanya terisi 1/3, atau paling banyak 1/2 nya. Apalagi bila punya tempat besar tapi kapasitas parkir tidak memadai, yg hanya akan mengundang protes dari tetangga2 pemilik ruko. #pengalaman

Sedikit update info ttg kegiatan pekerjaan: Saat ini saya hanya mengajar kelas harian di Rumah Yoga Leaf – alias rumah sendiri – dalam ruangan serbaguna berkapasitas max 12 org ( sudah termasuk saya ), sebanyak 4-5 kelas perminggu. Saya juga mengurangi banyak acara mengajar pelatihan ke luar kota ( walau masih mempertahankan beberapa partner kerjasama di luar kota ). Selain itu, Yoga Leaf masih memiliki cabang di “daerah kota” yang sudah berjalan cukup baik selama 10 tahun ini.

Bagaimana pun, apakah Yoga Leaf ( baca: saya ) tidak terpikir untuk mencari tempat lainnya yang lebih besar dan “profesional”? Oh tentu saja, itu sangat – pernah – terpikirkan! Tapi setelah mempertimbangkan bahwa itu perlu rencana yang sangat matang, sistem yg baru, biaya yang tidak sedikit, dan marathon bisnis yang panjang, rasanya saya tidak sebersemangat itu deh utk menjalaninya.

Bukankah kini sudah bisa menikmati mengajar di tempat yang kecil ini? Nah kalo ternyata kecil saja sudah nikmat menjalaninya, memberikan penghasilan cukup, low maintenance, low operational cost, dan low stress – maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Untuk apa lagi tempat yg lebih besar?

Saya merasa perlu untuk mencukupkan porsi “pekerjaan yoga” ini sedemikian dulu saat ini, supaya ia tidak menguasai terlalu banyak bagian dari diri saya. Saya perlu untuk membagi perhatian dan menikmati hal-hal lainnya ( misalnya Self Practice, antar jemput anak sekolah dan les, menemani buat PR, menghubungi teman2 lama, punya waktu weekend bersama keluarga, bermain musik, bersepeda, termasuk menjadi karyawan tunggal tak dibayar di Koi nursery milik suami 😁😁) dan mencapai titik seimbang diantara semuanya.

Penerimaan akan membuat hatimu tenang, lega dan meluas, serupa wadah yang besar, yang bisa menampung lebih banyak kebahagiaan. Memiliki banyak hal yang disukai akan mengalirkan lebih banyak variasi kebahagiaan kedalam wadah itu. Siapa bilang teman bukan rejeki? Siapa bilang keluarga yg sehat bukan rejeki?

Wadah dan rejeki memang tidak selalu tentang pekerjaan dan uang, karena berkahNya tidaklah sesempit itu. Bukankah banyak juga orang kaya yg tidak bahagia?

Hati yang lapang dan bahagia adalah magnet bagi keberuntungan ( bisa juga, wadah bagi rejeki ). Meminjam kutipan dari Lao Tse “Utk bisa menampung, kosongkan dulu”, atau kutipan dari bude Noviana Kusumawardhani “Hati senang, rejeki lancar, ( bonusnya ) pacar datang” 🙂

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of