Meditasi Cahaya: Untuk Tentram Menyeluruh yang Menyembuhkan

Beberapa hari ini kota Bandung kembali didera cuaca dingin yang – untuk orang-orang yang tidak kuat cuaca dingin seperti saya – sangat mudah untuk turun kondisi tubuh dan jatuh sakit. Flu biasa, atau pilek dan batuk yang disertai demam ringan dan sakit kepala, sudah cukup menjadi alasan kuat untuk menghentikan aktivitas selama beberapa hari.  Cuti pilek.  Sungguh tidak menyenangkan.

Merawat flu sebenarnya cukup hanya dengan banyak beristirahat,mengonsumsi banyak cairan ( minum air putih sebanyak-banyaknya, makan buah-buahan ), menghindari makanan pedas dan berminyak, menghindari minum air dingin/es, serta mengkonsumsi suplemen vitamin. Selebihnya, biarkan tubuh untuk secara alami memerangi virus flu. Segera setelah virus flu terperangi, maka kesehatan tubuh pun akan berangsur pulih, dan batuk pilek pun akan reda. Setelah sembuh, kenali kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan terkena pilek, misalnya kebiasaan beraktivitas di luar rumah untuk kegiatan yang kurang perlu,beraktivitas hingga larut malam, berpakaian yang terbuka, senang mengonsumsi makanan pedas dan air es, dan lain-lain. Mengatasi akar penyakit selalu lebih mudah daripada mengobati, bukan ?

Nah, lalu  bagaimana kalau pileknya disebabkan karena tertular anggota keluarga lainnya yang flu? Ya,seringkali kondisi itu pun tidak terhindarkan. Saat anda dan keluarga secara ‘berjamaah’ terkena flu, yang terpenting adalah jaga agar anda dan keluarga selalu dalam kondisi yang nyaman, hangat, banyak minum air putih dan hangat, serta banyak beristirahat, berdoa dan bermeditasi, yang akan membantu tubuh menjadi lebih rileks, nyaman, dan berangsur kembali pulih.

Berikut ini adalah salah satu meditasi yang biasa kami praktikkan di Yoga Leaf Bandung, dan sempat saya lakukan di antara sela waktu beristirahat cuti pilek, yang memberikan rasa tentram, aman, nyaman menyeluruh.  Luangkan waktu sekitar 20-30 menit, dalam posisi duduk bersila, atau berbaring di tempat tidur. Bila anda memilih bermeditasi sambil berbaring, tetaplah waspada agar tidak tertidur ( tapi bila anda merasa nyaman dan menginginkan untuk jatuh tertidur, lanjutkanlah, dan nikmati ! ).

  1. Setelah anda berada dalam posisi yang nyaman, atur beberapa tarikan napas dalam, dan embusan napas perlahan.
  2. Saat mengatur napas, atur pula pikiran untuk semakin melambat dan melambat.
  3. Visualisasikan diri anda tengah diliputi cahaya yang terang, lembut dan hangat, dan terasa menyenangkan saat menyentuh tubuh anda.
  4. Bawa perhatian ke arah puncak kepala.
  5. Saat menarik napas, visualisasikan cahaya tersebut mengisi rongga kepala dan menyentuh lembut organ bagian kepala – mata, hidung, mulut, telinga, dan seterusnya – dari arah dalam. Biarkan cahaya dan napas membelai lembut setiap bagian organ yang ia sentuh dan menyerap kepenatannya.
  6. Saat mengembuskan napas, bayangkan napas melepaskan semua kepenatan dari rongga kepala. Membuatnya lebih lembut dan nyaman.
  7. Saat perhatian mulai menerawang atau pikiran mulai muncul, perhatikan perpindahan perhatian ini, dan biarkan cahaya dan napas juga menyentuhnya sehingga semua pikiran anda akan melebur ke dalam cahaya. Setelah itu, kembali dalamkan napas dan perlahan kembalikan perhatian pada visual cahaya di rongga kepala.
  8. Saat siap, perlahan pindahkan perhatian pada bagian tubuh lainnya, yakni ke leher dan bahu, dan biarkan napas membawa cahaya ke bagian tubuh tersebut, membelai lembut bagian tersebut, dan melepaskan kepenatannya, seperti yang telah dilakukan pada rongga kepala.
  9. Saat siap, anda dapat memindahkan cahaya ke lengan dan tangan, termasuk ke jari jemari, dan biarkan napas membawa cahaya ke bagian tubuh tersebut, membelai dan melepaskan kepenatannya.
  10. Lalu bawa cahaya bersama napas mengisi penuh rongga tubuh bagian atas ( torso ) bagian depan dan belakang, lalu kedalam rongga dada dan perut. Visualisasikan cahaya akan menyentuh dan menyerap ketegangan dari rongga tubuh dan organ tubuh bagian dalam, melepaskannya bersama embusan napas.
  11. Saat siap, pindahkan perhatian pada bagian paha, lutut, betis dan kaki. Biarkan napas membawa cahaya ke bagian tubuh tersebut, membelainya lembut, menyerap kepenatannya, dan melepaskannya bersama embusan napas.
  12. Rasakan tubuh anda secara menyeluruh – dari puncak kepala ke ujung jari kaki – dan cahaya lembut yang nyaman tersebut mengisi penuh rongga tubuh anda. Cahaya ini membelai tubuh anda dari dalam, memberikan rasa nyaman dan energi. Nikmati sensasi nyaman tersebut selama mungkin yang anda inginkan.
  13. Untuk menyudahi meditasi ini, kembali dalamkan napas dan mulai menggerak-gerakkan tubuh secara perlahan, dan kemudian membuka mata. Jangan terburu-buru untuk menyudahi meditasi anda, nikmati dulu keberadaan anda dalam waktu ini untuk beberapa saat.

Demikian teman. Semoga lekas pulih dan kembali beraktivitas! ?

Namaste.

Ujie

1
Leave a Reply

avatar
1 Comment threads
0 Thread replies
0 Followers
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
1 Comment authors
Aadi Wijaya Kusuma Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
Aadi Wijaya Kusuma
Guest
Aadi Wijaya Kusuma

test saja