Ide Gila!

Pernahkah kamu berada dalam situasi yang memerlukan kreativitas, tapi ide-idemu mandek dan moodmu lagi ga ok? Semakin dipikirin malah idenya semakin buntu. Tapi saat engga dipikirin, eh idenya malah keluar berhamburan?

Saya sering mengalami itu. Kebetulan saya dulu kuliah di jurusan seni yang erat kaitannya dengan proses kreasi ini. Tapi yang dimaksud ide kreatif ini tidak terbatas untuk karya seni yang ‘formal dan serius’ aja lho ya, karena mana ada sih aspek kehidupan kita yg engga memerlukan kreativitas?

Bentuk sederhana kreativitas keseharian diantaranya seperti: mau masak apa hari ini? mau liburan keluarga kemana akhir tahun ini? mau menata ulang kamar tidur kayak apa? kain ini mau dibuat baju yang model bagaimana? atau mau bikin bisnis apaan nih kita sekarang? dan sebagainya. Semua hal dalam keseharian pun perlu sentuhan kreativitas, supaya ada efek magical, engga garing yg itu2 aja, dan supaya kitanya ikutan bersemangat.

Di satu waktu ide kreatif sangat akrab menemaniku kemana saja, dan seolah beranakpinak, ide itu berkembang menjadi gagasan-gagasan lainnya. Itu membuatku semangat dan antusias. Kalo sudah begitu saya sampai rela meninggalkan hal-hal lainnya, bergadang bermalam-malam, demi ‘nongkrongin’ ide yang berhamburan itu. Soalnya sayang kalo engga segera ‘ditangkapi’ atau ditampung, entar keburu hilang karena lupa.

Tapi ada kalanya juga ide kreatif itu cuek dan menghilang blas, meninggalkan saya dalam keputusasaan yang depresif. Miskin ide selama berbulan-bulan. Padahal lagi butuh-butuhnya, ada deadline, atau dikejar2 dosen pembimbing. Hal seperti ini pun masih sering terjadi, bahkan hingga kini.

Berapa banyak sih draft tulisan saya yang engga berkembang? Berapa banyak sih ide buku yg mandek engga tuntas, keburu engga mood karena kelamaan ditinggal? Berapa banyak sih rencana kerjaan yang engga jadi? Berapa banyak sih aspirasi yg mangkrak? Jleb. Jleb. Jleb.

Ibarat rekan kerja yang kesel nungguin partnernya ga jalan2 menjalankan “proyek bersama”, ya memang ide kreatif pun bisa meninggalkan kita kalo kitanya ogah-ogahan ngerjainnya.

Roh Halus Kreativitas

Minggu lalu saya dipinjami sebuah buku berjudul Big Magic dari Elizabeth Gilbert ( penulis bestseller Eat Pray Love ) oleh seorang teman. Buku yg menarik ini membahas tentang proses kreatif. Ia percaya bahwa yang namanya ide / gagasan itu adalah semacam ‘roh halus’ yang berjalan2 di muka bumi mencari orang yang tepat untuk menerimanya. Kalo ia berjodoh dengan orang yg tepat maka mereka pun akan bekerja sama sampai ide itu menjelma. Apakah itu tentang penemuan listrik, nuklir, internet, cara menganyam rotan, teknik merajut benang, atau sekedar menghasilkan permainan kata-kata, puisi cinta gombal, dan lain-lain.

Jadi menurutnya tidak ada yg namanya “orang-orang jenius”. Yang ada adalah orang-orang yg “bersama jenius”, yaitu mereka yang berkapasitas untuk menerima ide-ide gila tersebut. Yak ide gila! Jenius itu emang luar biasa ‘gila’, bukan?

Memang dari mana sih asalnya si ide gila bernama “jenius” itu? Ya dari siapa lagi dong, kalo bukan dari yang “itu-itu aja”, Sang Pemelihara alam semesta? 😁😁

Pantas saja! Beberapa tahun belakangan saya habis-habisan mengumpat – sekaligus habis2an kagum – pada siapapun ia atau mereka yang bisa-bisanya menciptakan sistem not balok! πŸ˜…πŸ˜‚

Orang gila mana itu yg bisa2nya membuat kode serupa kecambah – toge-toge yang rumit – yang sudah memaksa otak berusia pertengahan 30an-ku saat itu ( dan sampai kini 40an) untuk bekerja sedemikian kerasnya?

Orang gila mana itu yang bisa-bisanya menciptakan simfoni musik ( yang dimainkan oleh beragam instrumen musik, dengan beragam nada yang seolah tidak berhubungan, tapi saat dimainkan bersama langsung jadi alunan yang harmonis ) dan membuat orang-orang yang hidup berabad2 kemudian masih takjub mendengarnya saking indahnya?Seolah sang komposer menciptakannya dalam keadaan kesurupan. Edan!

Tapi, bila ide kreatif diibaratkan seperti roh halus, ya mungkin saja memang ia mengalami semacam kerasukan roh musik. Yang setelah selesai akan membuatnya takjub sendiri dan berpikir, ” Gila! siapa itu tadi yang udah mengalirkan gue sampe bikin musik kayak begitu?” Atau dalam kasus saya “Gila! Gue mampu mengajar di event yoga sebesar itu, beberapa kali pula! Siapa atuh lah gue ini. Kalo sekedar mengandalkan kemampuan diri sih rasanya itu mustahil. Pasti ada keajaiban!”

Atau seperti tulisan ini, yangΒ  tiba-tiba memaksa untuk dikerjakan, mengalir begitu saja, dan tiba-tiba selesai sendiri.

Ini pasti ada konspirasi.

( Bersambung ah. Biar engga kepanjangan. Atau sengaja biar jadi panjang? )

2
Leave a Reply

avatar
1 Comment threads
1 Thread replies
0 Followers
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
2 Comment authors
Pujiastuti SindhuAriesty Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
Ariesty
Guest
Ariesty

We want more!.. we want more!.. ga sabar nunggu lanjutanya teh πŸ˜™