Bike Wisdom: Bikes of Copenhagen ( Part 3 )

Di negara yg serba mahal ini – yang harga mobil bisa 2 – 3 kali lipat harga normal – sepeda menjadi primadona alat transportasi yang murah, cepat, dan sehat.

Ini didukung juga oleh pemerintah / kerajaan yang dipimpin oleh seorang Ratu yang keren ( Ratu Marghrete II – yg menurut orang lokal beliau sangat rendah hati dan dermawan ) yang membangun banyak infrastruktur kota yang pro pesepeda ( diantaranya bisa dibaca di postingan2 sebelumnya ).

Beberapa hal yg menarik dari pesepeda di Kopenhagen, disini tidak ada satu pun sepeda yg dikunci/gembok. Menurut orang lokal, jarang sekali terjadi pencurian sepeda disini. Walau begitu, sepeda lipatku sudah pasti dilipat dan diangkut kemana-mana lah ( biar hati tenang 😁 ).

Selain itu, pesepeda disini berpenampilan seperti orang2 kebanyakan. Tidak ada yg berpakaian khusus bersepeda – dryfit jersey – seperti di Indonesia. Mereka berpakaian seperti layaknya pakaian utk bekerja dan beraktivitas sehari2. Bener2 pelaku Bike2Work dan bahkan Bike2KamanaWae yang tulen.

Juga, tidak begitu banyak pesepeda yang mengenakan helm. Alasannya karena manfaat bersepeda di Kopenhagen masih jauh lebih tinggi daripada kecelakaan akibat bersepeda 😑😑

Rada engga nyambung sih jawabannya. Mungkin maksudnya kalo tergolong aman sih ga perlu lagi lah pake helm. Si saya mangut2 saja lah, menghargai pendapatnya, sambil tetep helm-an. Soalnya kalo ga pake helm saya malah jadi grogi sepedaan ( kayak keluar rumah g pake jilbab haha ).

Ada cerita lucu saat mencarikan jersey sepeda & cycling cap berlogokan Copenhagen untuk teman di Indonesia ( secara Kopenhagen negara paling ramah pesepeda no 1 di dunia, gitu lho ).

Sudah 4 toko sepeda dikunjungi tapi tidak menemukan satu pun yg menjual itu. Pas ditanya, jawaban mas2 toko langsung bikin saya ngakak. Kurleb begini, “Disini mah kita orang engga pake yang begituan. Orang mau pake helm aja udah syukur”.

😁😁😁😁

( Autumn – August 2018 )

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of