Manusia memang cenderung memilih penasaran #kepo akan masa lalu atau masa depannya, ketimbang berdamai dan berserah dengan keduanya, agar bisa bahagia sekarang. Di sini dan di saat ini.
Bila masa lalumu bermasalah, so what? terimalah hikmahnya supaya langkah2mu lebih baik sekarang.
Penasaran seperti apa masa depanmu? Masa depanmu ya masih kamu yg sekarang, dan tergantung pada segala hal yg kamu sedang kerjakan.
Semakin banyak keterikatanmu ke masa lalu dan kekuatiran ke masa depan, semakin kamu sulit menikmati saat ini dan bahagia. Sebaliknya, semakin banyak yang kamu mampu relakan – kekuatiran berlebihan akan masa depan atau penyesalan2 di masa lalu – semakin hidupmu akan lega dan bahagia. Dan bahagia letaknya disini dan saat ini.
Menyitir Eckhart Tolle, ” Tanpa ( aktivitas ) pikiranmu, kamu sebenarnya baik-baik saja”. Mirip teh Mimin yang banyak maunya, ingin apgred sepedanya begini dan begitu, padahal aslinya sepedanya baik2 aja.
Ingin bahagia? Terimalah yg telah lalu dan berserahlah pada hal yang akan datang. Ikhlaslah pada masa lalu dan ikhlaslah pada masa depan. Temukan kedamaian dari keheningan yg muncul setelah terlepas dari ikatan memori dan harapan.
Meditasi adalah salah satu jalannya.
terima kasih pengingatnya, salam. saya baru mau belajar pakai jalan yg tengah. meditasi..
Sama2 mbak. Jalan tengah, adalah jalan keseimbangan, semoga adalah jalan yang lurus yang selalu Ia ridhai. Semoga sukses dalam meditasinya.
“Temukan kedamaian dari keheningan yg muncul setelah terlepas dari ikatan memori dan harapan” aaakk teteh very resonate with me ππ. I’m your nomber one fansβοΈAtuhlah teh pliss.. pliss bikin buku ttg mindfullness ππ
Insya Allah. Tuh kan tidak kebetulan ketemu dirimu yg banyak insightnya dan. banyak bacanya ππππ»